Table of Contents
Delusi adalah: gaya, jenis, faktor, gangguan, aktivasi
Definisi penipuan adalah
Penipuan adalah konsep atau keyakinan yang tidak benar karena bertentangan dengan kenyataan. Meski begitu, dia sangat yakin tidak peduli apa yang dipikirkan orang dan dia tidak peduli, meski ada bukti yang membantahnya. Delusi merupakan gejala dari berbagai gangguan jiwa psikotik seperti skizofrenia, gangguan bipolar, dan paraphrenia.
Delusi biasanya hanya disebabkan oleh gangguan mental atau kejiwaan dan tidak terkait dengan penyakit fisik tertentu. Tetapi dapat ditemukan sebagai manifestasi klinis dari berbagai penyakit fisik dan mental.
Orang yang mengalami delusi akan menceritakan sesuatu dengan percaya diri, padahal cerita tersebut tidak pernah benar-benar terjadi atau dikenal juga sebagai imajinasi belaka. Dia tetap percaya pada keyakinan itu meskipun dia tidak memiliki dasar yang kuat atau bukti yang kuat.
Gejala delusi
1. Bukan delusi yang aneh
Meliputi situasi yang mungkin muncul di dunia nyata, mis. B. Merasa dianiaya, diracun, dibohongi, atau ada konspirasi untuk melawannya. Biasanya melibatkan kesalahpahaman tentang situasi atau peristiwa yang terjadi.
2. Sangat aneh
Percaya sepenuhnya pada sesuatu yang aneh atau tidak mungkin terjadi di dunia nyata, seperti keberadaan alien, telepati, dll.
Lihat juga: Kalimat adalah
Jenis delusi
1. Disiplin Mengejar
Jadi yakin bahwa dia diancam, diamati atau diracuni sehingga dia selalu merasa curiga terhadap lingkungannya.
2. Referensi
Keyakinan penuh bahwa tanda, peristiwa, dan benda tertentu di sekitarnya menggambarkan pesan rahasia yang dikirimkan seseorang kepada dirinya sendiri.
3. Ideologi yang bagus
Memiliki keyakinan yang kuat bahwa dia adalah orang yang hebat dan terkenal (seperti nabi, presiden, atau artis) atau percaya bahwa dia memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kelebihan khusus yang tidak dimiliki orang lain.
4. Konteks pengendalian
Jadi yakinlah bahwa pikiran dan perilakunya akan diambil alih oleh orang lain.
5. Pemahaman nihilistik
Percaya bahwa diri Anda, seseorang, dan hal-hal tertentu atau apapun di dunia ini sudah tidak ada lagi telah berakhir dan tidak nyata.
6. Kecemburuan
Jadi yakin pasangannya selingkuh atau selingkuh tanpa bukti.
7. Konsep dosa
Jadi yakinlah dia telah melakukan dosa atau kesalahan besar, seolah-olah dia tidak akan diampuni.
8. Penyisipan pikiran
Untuk percaya bahwa ada sesuatu yang terlintas dalam pikirannya.
9. Perampasan pikiran
Percaya pikirannya telah dicuri atau diambil oleh pihak lain sehingga dia tidak dapat mengingatnya.
10. Pemindahan pikiran
Untuk percaya bahwa pikirannya akan dikirim ke semua orang.
11. Memahami Read Minds
Jadi yakin bahkan pikirannya akan dibaca oleh orang lain.
12. Erotomania
Terlalu percaya diri bahwa seseorang yang secara umum berstatus lebih tinggi akan jatuh cinta padanya.
13. Disiplin Agama
Pemahaman terkait hal-hal spiritual sehingga ia terpaksa melakukan sesuatu yang tidak biasa.
14. Disiplin Somatik
Percaya bahwa tubuh Anda telah berubah itu sakit dan tidak normal.
Lihat juga: √Paru-paru adalah
Gangguan delusi
1. Erotoman
Individu dengan delusi ini percaya bahwa orang lain (seringkali orang penting atau terkenal) jatuh cinta dengan mereka. Individu mencoba untuk menghubungi atau berhubungan dengan objek delusinya, atau bahkan menjadi penguntit (penguntit), meskipun ini tidak banyak terjadi.
Ukuran ke-2 (hebat)
Seseorang yang mengalami tipu daya jenis ini memiliki perasaan berharga, kuat, dan sangat berpengetahuan. Individu tersebut percaya bahwa dia memiliki bakat yang luar biasa atau dapat membuat penemuan yang sangat hebat dan penting.
3. Penganiayaan Waham (penganiayaan)
Sangat percaya bahwa dia (orang-orang di sekitarnya) diperlakukan tidak adil dan bahwa seseorang memata-matai mereka atau berencana untuk menyakitinya.
4. Disiplin somatik
Ia sangat yakin bahwa dirinya memiliki gangguan kesehatan, padahal sebenarnya bukan setelah dibuktikan dengan penyelidikan.
Faktor delusi
1. Genetik
Delusi kebanyakan terjadi pada orang dengan riwayat keluarga delusi atau skizofrenia.
2. biologi
Para peneliti mempelajari terjadinya kelainan di area tertentu di otak yang menyebabkan delusi.
3. Lingkungan
Ada bukti bahwa delusi akibat stres, alkohol, dan penggunaan narkoba juga berkontribusi pada delusi.
Lihat Juga :
https://t.me/belajarngeblogbareng/41
https://t.me/belajarngeblogbareng/42
http://10109113.blog.unikom.ac.id/6-aplikasi-video.86q
http://blog.upnyk.ac.id/ellen-blog/417/artikel-12-aplikasi-edit-video-bokeh-terbaik-untuk-hp-android
http://blog.upnyk.ac.id/ellen-blog/418/artikel-pengertian-jaringan-epidermis
https://teknologi.id/question/social/apa-itu-aplikasi-bokeh
https://exposicionesmapfrearte.com/alight-motion-pro/
https://exposicionesmapfrearte.com/video-bokeh-museum/
https://jurnal.uns.ac.id/jmme/comment/view/25832/0/73248
https://jurnal.uns.ac.id/jmme/comment/view/25832/0/73249
http://journal2.um.ac.id/index.php/jtppips/comment/view/3889/0/58289
https://www.bignewsnetwork.com/news/267953844/recommended-9-latest–best-bokeh-video-applications
https://www.bignewsnetwork.com/news/267953845/9-bokeh-video-applications-for-low-spec-smartphones
https://www.bignewsnetwork.com/news/267953846/how-to-edit-video-bokeh-with-vsdc
https://www.bignewsnetwork.com/news/267953845/9-bokeh-video-applications-for-low-spec-smartphones